Beberapa hari
ini aku benar-benar merasa "sakit". Berharap, benar-benar berharap
bahwa orang tak akan lagi menanyakan sesuatu yang begitu menyakiti seluruh jiwa
dan raga. Pernah kalian merasakan itu? Kesakitan yang amat hingga kalian ingin
menerakkan luka kalian ke dunia?
Tak akan aku
bahas apa yang membuat kesakitanku kali ini, karna bukan keluhan yang ingin aku
sampaikan pada dunia kali ini. Bisakah kita benar-benar mengetahui batasan
kapan kita harus berhenti bertanya pada seseorang? Aku rasa bisa, karna kita
manusia.
Binatang saja
tahu bagaimana melindungi kelompoknya. Kita, manusia, makhluk ultimate
sempurna tak bisakah untuksetidaknya berhenti menyakiti mental sesamanya? Aku pun
pernah salah dan terlihat begitu acuh pada yang lain, begitu sembrono dalam
bertutur, tapi aku berusaha berhenti dari itu semua. Sakit yang muncul karna
kata-kata (dan tulisan di jaman sosial media ini) bisa dengan mudah memutar
balikkan dunia seseorang.
Bukan satu dua
kasus seseorang berakhir mengakhiri hidupnya dengan iringan pertannyaan tragis
yang bahkan orang yang bertanyapun tak pernah benar-benar memikirkan
perkataannya. Kita memiliki gua gelap sendiri dalam diri kita, memendam semua
sakit, semua luka dan sedih yang memang tak diperuntukkan untuk dunia. Dimana semua
perih itu butuh waktu untuk memasuki gua persembunyaiannya, butuh banyak usaha
dan penerimaan atas luka-luka yang ingin disimpan dalam gua gelap untuk
dilepaskan dalam keikhlasan akan masa sulit.
Semua orang
punya kesedihannya masing-masing, dan tak semua orang mau mengatakan pada
setiap orang bahwa ia terluka, hanya pada si tangan kanan nya lah atau bahkan
hanya Tuhannya dia berani begitu terbuka membuka gua gelapnya. Jadi, berhenti
lah bertanya sesuatu yang jelas akan memperparah sakitnya.
"aku kan tak tau kalau dia sakit karena itu.."
"eh sis, gue penasaran tau kenapa gitu…?"
Kalian tahu
kalau kalian pernah membersamainya bersama hati kalian, kalian akan sangat tahu
kalau kalian belajar untuk lebih peka dan menghargai privasi, bukan hanya
terus-terusan mencoba bertanya untuk kepuasan bahan prasangka kalian.
Please, don't
ask me…
Diammu terkadang
lebih membantu untuk hati seseorang..
Comments
Post a Comment